ANTIOKSIDAN
PERANANNYA DALAM MENCEGAH DAN MENGATASI MASALAH KESEHATAN

 

PENDAHULUAN

Istilah antioksidan sekarang sudah umum dikenal masyarakat. Banyak produk-produk kesehatan yang mengaku mengandung antioksidan bermunculan. Namun banyak yang belum memahami tentang antioksidan dan perananya dalam kesehatan. Informasi ini akan mengulasnya secara singkat dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.

ANTIOKSIDAN VS RADIKAL BEBAS

Memahami peranan antioksidan tidak bisa dipisahkan dari pemahaman mengenai radikal bebas atau free radical atau oksidan. Secara sederhana, radikal bebas adalah sebuah atom atau sekelompok atom yang menjadi sangat reaktif karena kehilangan salah satu pasangan eletronnya di orbit terluar. Pada umumnya electron yang mengelilingi inti atom ada dalam bentuk pasangan-pasangan. Ketika salah satu atau beberapa elektron tersebut kehilangan pasangannya, maka atom itu akan menjadi sangat tidak stabil dan reaktif. Atom itu akan mencari kembali pasangan elektronnya, dengan cara mengambil atau lebih tepatnya ‘merampok’ elektron dari atom lain yang ada di sekatnya. Jika radikal bebas berada di dekat sel tubuh kita, maka ia akan mengambilnya dari atom atau molekul yang ada di sel tersebut. Tentu saja sel yang atomnya kehilangan pasangan elektronnya tidak akan tinggal diam, ia gantian akan mengambil dari atom lain, demikian seterusnya sehingga terjadilah reaksi berantai yang membuat semakin banyak jumlah radikal bebas. Alhasil, sel-sel tersebut mengalami perubahan struktur molekul yang bisa menyebabkan sel-sel tersebut menjadi sakit, rusak, bahkan kematian.

Proses perubahan atom normal menjadi radikal bebas

Proses perubahan atom normal menjadi radikal bebas

Radikal bebas bersifat reaktif untuk mengambil elektron atom lain.

Adalah Profesor Moses Gomberg ahli kimia dari Universitas Michigan yang pertama kali berhasil mengisolasi senyawa yang bersifat radikal bebas pada tahun 1900. Sejak itu penelitian dan pemahaman tentang radikal bebas semakin berkembang. Dewasa ini telah dipahami bahwa radikal bebas menyebabkan terjadinya 97% penyakit degeneratif dan menyebabkan terjadinya sel-sel baru yang bersifat abnormal yang bisa berkembang menjadi tumor dan cancer.

Akibat serangan radikal bebas

Dampak radikal bebas di seluruh tubuh

Sumber radikal bebas ada 2, yaitu endoenous (dari dalam tubuh) dan exogenous (dari luar tubuh). Tubuh menghasilkan radikal bebas dalam bentuk Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan produk samping proses metabolisme dalam tubuh. Aktivitas yang berlebihan, seperti olahraga dan stress, juga akan meningkatkan produksi radikal bebas. Sumber terbanyak radikal bebas berasal dari luar tubuh manusia, bisa dalam wujud gas, cair, padat. Bahan-bahan kimia tertentu dari makanan dan minuman yang kita konsumsi bisa berpotensi menjadi radikal bebas. Polusi dan limbah dari rumah tangga, industri, atau kendaraan juga mengandung radikal bebas. Radiasi dari sinar matahari, asap rokok, dan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi sumber radikal bebas. Kemajuan teknologi dan gaya hidup modern telah menghasilan efek samping berupa bertambahnya radikal bebas.

STRESS OKSIDATIF

Dalam tingkat seluler, ketika sebuah sel diserang radikal bebas, maka sel tersebut akan mengalami kondisi yang disebut stress oksidatif (Oxidative Stress). Kondisi tersebut akan membuat sel mengalami kerusakan, menjadi ‘sakit’, dan mengalami kematian. Dalam skala yang lebih luas, stress oksidatif bisa berarti kondisi tubuh dimana jumlah radikal bebas lebih banyak daripada jumlah antioksidan. Sekarang ini, banyak ahli telah memahami bagaimana kondisi ketidakseimbangan jumlah oksidan (radikal bebas) dan antioksidan, atau stress oksidatif berkaitan dengan berbgai penyakit. Berikut ini adalah contoh penyakit akibat stress oksidatif:

  • Diabetes Mellitus
  • Penyakit Jantung
  • Stroke
  • Hipertensi
  • Katarak
  • Penyakit Alzheimer
  • Penyakit Parkinson
  • Gagal Ginjal
  • Rheumatoid Arthritis
  • Autoimun
  • Lain-lain
Sel yang mengalami stress oksidatif

Sel yang mengalami stress oksidatif

Masalah Kesehatan berkaitan stress oksidatif

CARA KERJA ANTIOKSIDAN

Berbeda dari radikal bebas, antioksidan adalah senyawa yang memiliki kelebihan jumlah elektron. Nah, kelebihan elektron tersebut dapat diberikan atau ‘disumbangkan’ untuk melengkapi pasangan elektron pada radikal bebas. Alhasil, radikal bebas akan berubah menjadi atom yang stabil dan tidak reaktif merusak sel-sel tubuh kita, atau tidak menimbulkan kondisi yang disebut stress oksidatif. Berdasarkan pemahaman ini, jika tubuh kita memiliki persediaan antioksidan yang cukup banyak sehingga mampu menangkal radikal bebas, maka tubuh akan menjadi sehat dan bebas dari berbagai penyakit. Berdasarkan pemahaman ini juga, karena kebanyakan penyakit disebabkan karena stress oksidatif, maka cara yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengkomsumsi jumlah antioksidan yang cukup banyak sehingga bisa mengembalaikan keseimbangan jumlah oksidan dan antioksidan.

Cara kerja antioksidan menetralisir radikal bebas

Cara kerja antioksidan menetralisir radikal bebas

Keseimbangan jumlah oksidan dan antioksidan cara terbaik mengatasi banyak penyakit

JENIS ANTIOKSIDAN

Secara umum ada 2 jenis antioksidan, yaitu endogenous (dari tubuh sendiri) dan exogenous (dari luar tubuh). Antioksidan yang diproduksi tubuh sendiri (endogenous) dibagi menjadi 2, yaitu Enzymatic (contohnya: SOD, Catalase) dan Non-Enzymatic (contonya: Glutatione). Antioksidan yang berasal dari luar tubuh (exogenous) berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh sendiri, dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu Vitamin (A, D, E, K); Beta-carotene; Ubiquinone; Pplyphenols. Kelompok Polyphenols terdiri dari kelompok Phenolic Acids dan Flavonoids.

Seperti dibahas di bagian sebelumnya, dunia modern sekarang ini menghadirkan banyak sekali serangan, bahkan serbuan radikal bebas, baik yang berasal dari dalam tubuh sendiri maupun dari luar tubuh. Produksi antioksidan dari dalam tubuh kita tidaklah cukup untuk menangkal dan menetralisir serbuan radikal bebas tersebut. Kita membutuhkan dukungan antioksidan dari luar tubuh, agar tubuh kita tetap sehat dan mampu mengatsi penyakit dan masalah Kesehatan lainnya.

OU TEA hadir untuk menyediakan dukungan antioksidan dari luar tubuh. OU TEA adalah teh hitam, minuman terbanyak kedua di dunia yang dikomsumsi setelah air putih. Budaya minum teh hitam telah dikenal di seluruh dunia dan sudah berusia ribuan tahun. Teh hitam juga dikenal karena kaya dengan antioksidan. Dari kelompok Polyphenol, teh hitam mengandung Flavonoid dalam bentuk Catechin, Teaflavin, dan Tearubigin. Dari kelompok Vitamin mengandung vitamin C dan E.

BUKTI ILMIAH OU TEA MENGANDUNG ANTIOKSIDAN YANG TINGGI

Beberapa penelitian ilmiah di berbagai laboratorium terpercaya telah dilakukan untuk menunjukan tingginya kadar antioksidan pada OU TEA, sekaligus kemampuannya untuk menangkap dan menetralisir radikal bebas. Berikut ini adalah beberapa hasilnya:

Hasil pengujian antioksidan di Laboratorium Kimia milik Lembaga Ilmu Pengertahuan Indonesia (LIPI). Perhatikan kemampuan OU TEA untuk menangkal radikal bebas (Free Radical Scanverger) masuk kategori aktif sekali berdasarkan standar pengujian dari LIPI.

Hasil pengujian antioksidan di Labotorium Pangan dan Gizi dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Perhatikan kemampuan OU TEA untuk menangkal radikal bebas adalah 100%.

Hasil pengujian di Laboratorium Teh dan Kina di Pusat Penelitian Teh dan Kina menunjukkan OU TEA tanpa bahan tambahan apapun, 100% bersifat alami. Semua zat-zat aktif yang bersifat antioksidan berasal dari OU TEA sendiri.

Back to Top